Tarot – antara sains dan metafisik
Dalam praktisnya, si pemilih kartu lebih cenderung memilih kartu yang secara sadar atau tidak, mewakili masalah atau perasaan dominan yang tengah dihadapi. Disinilah saat kartu tarot digunakan pada bidang pseudo-sains, Dan tugas pembaca bukanlah meramalkan masa depan melainkan mencari solusi untuk masalah yang sedang dihadapi atau memberi dukungan kepada pemilih kartu.
Lalu bagaimanakah orang yang memang bisa membaca pikiran atau bahkan memprediksikan masa depan? Hal itu sungguh luar biasa. Karena tak semua orang memilikinya maka hanya beberapa orang yang bisa melakukannya atau dalam hal yang lebih khusus, tahu bagaimana dia melakukan triknya, alias rekayasa atau tipuan belaka.
Hal tersebut layaknya jika dilakukan pengujian secara cermat dengan kontrol yang tepat. Seperti misalnya penggantian subjek.
Dalam kasus sulap yang menggunakan alat misalnya, dapat dilakukan pengujian dengan mengganti klien (subjek) atau mengganti alat sulap (instrumen) atau bahkan mengganti tempat dimana ia melakukan sulap, namun dengan memberi kontrol yang tepat kita bisa melakukan pengujian yang efisian tanpa banyak melakukan metode coba-coba (trial-error)
Seperti yang saya lihat beberapa menit lalu, seorang di forum ini melakukan trik sulap, dia mengganti kartu AS diamond menjadi AS hati yang sebelumnya telah diletakkan di tangan klien. Dalam hal ini, kuncinya adalah peletakkan kartu hati yang ditutup dengan kartu lain sedemikian rupa hingga menyerupai kartu diamond. Trik ini bisa dilakukan juga menggunakan kartu AS hitam, dimana tangkai dari gambar sekop dan keriting adalah sama, maka hal itu bisa digunakan sebagai trik.
No comments:
Post a Comment